Langsung ke konten utama

Daftar Seluruh Koleksi Museum Bikon Blewut



   

NO   



JENIS–JENIS KOLEKSI
   

   
JUMLAH   
   

   
KATEGORI   
   
1.   

Fosil – Fosil Manusia Purba Flores

@ tulang manusia Proto Negrito Flores
@ tengkorak manusia Proto Negrito Flores



298 item
    3 item




penemuan
penemuan

   
2.   

Fauna Gua Flores bertingkat Subfosil

@ fosil – fosil binatang laut
@ fosil-fosil binatang daratan
@ fosil taring binatang laut
@ fosil tulang rahang tikus raksasa
@ fosil gigi ikan hiu



11 item
77 item
  7 item
  3 item
  1 item



penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
   
3.   

Fauna Daratan Flores bertingkat Fosil

@ fosil geraham Gajah Stegodon Flores
@ Fosil Gading Gajah Stegodon Flores
@ fosil bagian–bagian tulang Gajah Stegodon
@ fosil kupu–kupu hutan liar
@ fosil tanduk kambing hutan
@ fosil ular phyton
@ fosil taring ikan duyun
@ fosil biawak besar
@ fosil burung Cendrawasih
@ fosil telur burung Kasuari
@ fosil telur burtung Unta




    4 item
    1 item
660 item
18 item
   2 item
    1 item
    1 item
    1 item
    3 item
    7 item
    1 item




penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan


   
4.   
Alat-Alat Kebudayaan Dongson Flores
@ alat – alat perunggu
@ dolok perunggu / keris Dongson
@ gong meja
@ moko Sumba
@ wojong / Daring
@ kapak perunggu Flores (Takaplager)
@ tempuling penangkap ikan paus
@ manik – manik tanah liat
@ utasan manik – manik kaca
@ gelang tangan wanita (kalar)
@ gelang perak
@ gelang kuning




 42 item
1 item
2 item
2 item
1 Item
2 Item
3 item
1 item
37 item
20 item
8 item
2 item





dibeli
dibeli
dibeli
dibeli
dimiliki
dimiliki
dibeli
dimiliki
dibeli
dibeli
dibeli
dibeli

   
5.   

Alat – Alat Kebudayaan Mesolithicum Flores
@ alat-alat teknologi kulit kerang
@ alat-alat teknologi tulang
@ alat – alat teknologi batu
@ “chooper” dan “chooping tools”
@ Alat-alat pahat batu
@ Busur, anak panah, tombak
@ Batu Megalith
@ Alat Batu Upan
@ Kapak untuk ritus tanam padi
@ Benda-benda Porcelin China
@ Pecahan-pecahan Porcelin umum
@ Mata uang Koin tertua
@ Porcelin Eropa
@ Porcelin Kalimantan dan Bali
6.074  item
    106  item
55.456 item
       70 item
       34 item
       36 item
         8 item
         1 item
         1 item
       98 item
  1.708 item
         2 item
       18 item
         3 item
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
penemuan
dibeli
penemuan
penemuan
dibeli
penemuan
hadiah
   
6.   
Alat – Alat Kebudayaan Neolithicum Flores
@ pecahan gerabah / tembikar
@ siput dan tiram
@ batu hitam berdaya magis
@ muti Romawi dan Mesir Kuno
@ tembikar
@ muti hitam
@ kapak neolith Melanesia
@ gelang siput
@ kalung siput etnis Bajawa (wuli)



1.529 item
3.628 item
216 item
135 item
65 item
25 item
8 item
5 item
1 item



penemuan
dimiliki
penemuan
dibeli
penemuan
dibeli
dimiliki
dimiliki
dibeli
   
7.   
Alat-Alat Zaman Batu Mulia Flores

@ batu-batu mulia
@ batu permata
@ rantai – emas adat Sikka (lodan)
@ rantai – emas adat Sumba (mamuli)
@ anting-emas adat Ende Lio (omembulu)
@ anting-emas adat Flores Timur (blaung)
@ batu upacara kelimpahan panen



488 item
151 item
5 item
2 item
7 item
3 item
5 item



penemuan
dimiliki
dibeli
dibeli
dibeli
dibeli
hadiah
   
8.   

Kerajinan Seni Budaya dan Tenun-Ikat Flores

@ Kain tenun-Ikat dan Tenun Sulam
@ alat tenun asli dan proses ikat-tenun
@ wadah makanan tradisional
@ berbagai jenis wadah dari anyaman lontar
@ foto-foto dan lukisan dinding
@ hiasan kepala / bepang (Tana Ai)
@ alat minum dari batok kelapa
@ wadah aduk sari nila
@ kain Cinde
@ daun pintu rumah berukiran (Ngada)
@ alat upacara “gren – mahe” (Tana Ai)
@ tilam pengantin dan perlengkapannya
@ piala terbuat dari tempurung kelapa
@ lukisan mitos pembunuhan Ibu Padi (Lio)
@ Simbol pos- kilat (Daun Lontar)



56 item
70 item
97 item
87 item
72 item
11 item
15 item
4 item
4 item
3 item
3 item
2 item
2 item
2 item
2 item



dibeli
dibeli
dibeli
dibeli
dimiliki
dibeli
dimiliki
dibeli
dibeli
dibeli
dibeli
dibeli
dimiliki
dimiliki
dimiliki
   
9.   

Alat-Alat Musik dan Tarian Tradisional Flores

@ alat – alat musik tiup (bambu) Flores
@ alat – alat musik petik (bambu) Flores
@ alat – alat musik petik (kayu) Flores
@ tambur dari Sikka
@ gong – gendang dari Sikka
@ tifa dari Sikka
@ alat musik gesek dari Sikka
@ alat musik gesek Kalimantan
@ alat musik tiup (kayu) dari Bali
@ alat musik bambu dari Bali



86 item
6 item
2 item
2 item
7 item
1 item
1 item
1 item
1 item
1 item



dibeli
dibeli
dibeli
dimiliki
dimiliki
dimiliki
dimiliki
hadiah
hadiah
hadiah
   
10.   

Koleksi-Koleksi Lain dan Dokumentasi/Pustaka

@ uang logam dari pelbagai Negara
@ uang kertas dari pelbagai zaman dan Negara
@ uang Gulden Belanda
@ alat kultural Irian Jaya (Papua)
@ patung / arca dari Bali
@ alat kultural dari Kalimantan
@ ukiran Toraja (Sulawesi Tenggara)
@ Pipa Rokok dari Manila-Filipina
@ Alat kultural dari Ambon (Maluku)
@ Mahkota emas China
@ Kopiah Batik (blangkon) dari Jawa
@ Kimono dan Ikat Pinggang (Jepang)
@ Topi Mexico
@ Arca Jenasah Yesus
@ Patung Santa Maria versi Budaya Sikka  



1.372 item
341 item
51 item
67 item
30 item
32 item
7 item
1 item
       5 item
       1 item
       1 item
       2 item
       2 item
       2 item
       1 item



dimiliki
dimiliki
dimiliki
hadiah
hadiah
hadiah
hadiah
hadiah
hadiah
hadiah
hadiah
hadih
hadiah
dimiliki
dimiliki
Total Seluruh Koleksi Museum Bikon Blewut 85. 127 item

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Napak Tilas Berdirinya Museum Bikon-Blewut

  Dr. Theodor Lambertus Verhoeven, SVD [1] : Mastermind Penemuan Kebudayaan Purba Flores   P.  Verhoeven , SVD dalam salah satu kegiatan penggaliannya di Liang Bua Theodor Lambertus Verhoeven lahir di Uden, Belanda, pada tanggal 17 September 1907 dari rahim Ibu yang bernama Johana Maria Vogels dan Ayah yang bernama Petrus Verhoeven. Verhoeven belajar Sejarah Bahasa – Bahasa Klasik dan Arkeologi di Universitas Utrecht, Belanda. Ketika belajar di Universitas Utrecht itu dia terlibat dalam tim ekskavasi ke Italia selama beberapa bulan untuk menggali bekas kota Pompeii dan Herculanum yang terkubur oleh abu vulkanik letusan Gunung Vesuvius. Pada tahun 1948, Verhoeven memperoleh gelar Doktor Etno-linguistik di bawah bimbingan Prof. Hendrik Wagenwoort. Pada tahun 1949, Verhoeven SVD dan beberapa temannya dikirim oleh Kongregasinya SVD menjadi misionaris di Flores, Indonesia, dimana dia menjadi guru di Seminari Menengah Mataloko, Kabupaten Ngada, dan melakukan ekskavasi (penggalian) gua –

Biografi Pendiri Museum

P. Piet Petu, SVD (Sareng Oring Bao) Pendidikan dan Pengabdian Lahir di Nita, Kabupaten Sikka (Flores), pada tanggal 03 Februari 1919 dengan menyandang nama Marga Sareng Orinbao . Sekolah Rakyat (SR) di Alok/Maumere (1929 –1931), Standaarschool di Lela, Kabupaten Sikka (1932 –1935), Seminari Menengah di Mataloko, Kabupaten Ngada – Flores (1936–1942), Novisiat SVD di Ledalero, Kabupaten Sikka (1943–1944), Studi Filsafat dan Teologi di Ledalero (1945–1951), Studi Sejarah di Jakarta (1952–1954) hingga mendapat gelar B1 Sejarah, Kursus Spiritualitas di Nemi, Roma (1961–1962) dimana beliau menulis draft buku Nusa Nipa atas permintaan Konggregasi, Studi Bahasa Jerman di Munchen, Jerman (1962–1963). Kaul  Pertama  dalam  SVD  diikrarkan  di  Mataloko pada tahun 1944 setelah diusir dari Ledalero oleh Jepang selama masa Perang Dunia II; ditahbiskan menjadi IMAM di Gereja Paroki St. Mikhael Nita pada tahun 1951; Guru di Seminari  San  Dominggo  Hokeng,  Flores  Timur  (1951 –1952); 

Kategori Hasil - Hasil Penemuan/ Penggalian Fosil dan Artefak Budaya Purba Flores

Hasil penggalian fosil dan artefak budaya Flores dikategorikan dalam beberapa kelompok sebagai berikut: Artefak Kebudayaan Neolithicum (Zaman Batu Muda) Flores Sejak tahun 1950, Dr. Verhoeven berhasil mengumpulkan 150 buah kapak dan beberapa alat neolithis yang lain. Alat- alat kebudayaan neolithis ini diperoleh dari tangan penduduk lokal di Flores dan juga ditemukan pada bekas-bekas kampung lama. Kapak-kapak tersebut dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe: (a) Kapak persegi-panjang (tipe Jawa), (b) Kapak lonjong (tipe Papua), (c) Kapak berpunggung atas atau dakvorming (tipe Seram), (d) Kapak berbentuk campuran. Tipe kapak yang paling banyak ditemukan adalah kapak persegi-panjang (tipe Jawa), walaupun ada juga sejumlah kecil kapak lonjong (tipe Papua). Kapak-kapak tipe Jawa dan Papua ini ditemukan di wilayah Timur pulau Flores. Hal ini menunjukkan bahwa “pulau Flores berada di daerah pertemuan unsur-unsur Barat dan Timur dari era Neolithicum Indonesia.” Dan berhubung hingga saat ini